Ternyata dia nyantri di rumahnya sendiri, dengan guru yang tak lain adalah bapaknya. Ya, sejak usia 2 tahun, telinag Sholeh sudah akrab dengan alunan bacaan Al-Qur’an dari orangtuanya yang tinggal di Dieng, Malang. Dan mengingak usia 4 tahun, Sholeh sudah mulai hafal juz ‘amma.
“Diajarin sama Abi (ayah),“ ungkap Sholeh ketika ditanya sejumlah pengunjung Kampoeng Qur’an, Sabtu (26/3). Demonstrasi tahfidz cilik di Kampoeng Qur’an itu digelar PPPA Daqu Malang sebagai bagian dari tasyakur Milad ke-4 PPPA Daarul Qur’an tahun ini yang bertemakan “Al-Qur’an di Dadakuâ€.
‘’Kami menggelar pameran perbankan syariah, pendidikan Islam,talkshow, dan Olimpiade Al-Qur’an yang Alhamdulillah mendapat sambutan positif dari pengunjung Kampoeng Qur’an,’’ tutur Hendra, Manager Area PPPA Daqu Malang. Hendra mengatakan, Kampoeng Qur’an sengaja diselenggarakan di mal untuk menegaskan bahwa Al Qur’an adalah milik seluruh mukminin. ‘’Hafalan Qur’an bukan hanya milik santri atau anak surau, melainkan kaum muslimin.
Jadi, kaum buruh, pengusaha, dan eksekutif kantoran pun, jangan mau ketinggalan melafalkan dan menghafalkan ayat Qur’an,’’ tandas Hendra. Contohnya Sholeh tadi, yang bukan anak pesantren tapi memiliki kemampuan seperti bocah pondok. (kaf)
Â
Â