Sore itu, seorang anak laki-laki ditemani sang kakek dengan khusyuk melakukan salat Asar di Masjid Namira Tebet, Rabu (10/7). Usai salat, kotak amal masjid mulai berkeliling ke setiap jamaah. Hingga sampailah di depan bocah yang diketahui adalah salah satu santri Rumah Tahfizh Daarul Qur'an Tebet.
Spontan, ia langsung berdiri. Bukan untuk pergi meninggalkan masjid, tapi merogoh kantong celanannya dan mengeluarkan uang kertas Rp10 ribu. Farel Rayan Asy-Syami Akbar namanya. Tak ada keraguan dari raut wajah bocah berusia tujuh tahun itu saat memasukkan uangnya ke kotak amal.
Farel pun menolak dengan isyarat menggelengkan kepala saat sang kakek ingin mengganti uang yang telah disedekahkannya. Ternyata, sejak kecil Farel memang diajarkan berbagi kepada sesama khususnya peduli dengan beramal untuk masjid yang pahalanya abadi.
“Kalau bantu Allah, insya Allah dapat balasan yang berlipat. Sudah menjadi kebiasaan dari kecil dan kami kasih contoh. Kalau ada kejutan atau hadiah, kami kasih tau bahwa yang didapat ini adalah buah dari sedekah," ucap Edi Susanto, Kakek Farel.
Memiliki keturuan hafal Al-Qur’an, pandai ilmu agama dan memiliki akhlak yang baik adalah impian Edi juga orangtua Farel. Karenanya ia menitipkan cucu kesayangannya itu ke Rumah Tahfizh Daarul Qur’an Tebet. Ia mengaku sangat terbantu dengan kehadiran rumah tahfizh yang berdiri sejak 2016 itu.
“Alhamdulillah, saya bisa memasukkan Farel kesini untuk belajar ngaji. Pengajarnya baik-baik dan perkembangan Farel pun sangat baik terutama di akhlaknya,” tutur Edi. (dio/ara)
