Acara yang diselenggarakan PPPA (Program Pembibitan Penghafal Al Qur’an) Daarul Qur’an itu diikuti ribuan peserta dari berbagai daerah di Indonesia. Berduyun-duyun, gelombang demi gelombang jamaah berdatangan memenuhi Masjid At Tin sejak ba’da dhuhur.
Selain manajemen dan pengurus PPPA Daqu, tampak pula di acara sejumlah tokoh seperti Ustadz Effendy Anwar dari Pondok Pesantren Utsmani, Ustadz Furqon, Selain itu, khusus hadir Ustadz Hasanuddin Sinaga, imam Masjid Istiqlal Jakarta. Beliau mengimami sholat maghrib. Sedang ulama Madinah Syech Muhammad Ahmad Ali Al Arfaj, mengimami shalat Isya.
Menurut Direktur Eksekutif PPPA Daqu, Tarmizi, hajatan ini bertujuan mengajak masyarakat agar tak melalaikan kewajiban shalat. ‘’Utamanya shalat berjamaah di masjid,’’ katanya.
Tarmizi menuturkan, shalat fardhu berjamaah di masjid hukumnya sunnah muakkadah (nyaris wajib). Bahkan sebagian ulama mewajibkannya.
Banyak hadits Rasulullah SAW yang mewasiatkan keutamaan shalat berjamaah di masjid. Di antaranya: ‘’Sholat berjamaah lebih utama dari shalat sendirian sebanyak dua puluh tujuh derajat.†(HR Imam Bukhari dan Muslim dari Ibnu Umar, muttafaq alaihi).
Imam Bukhari juga meriwayatkan dari Abu Hurairah, bahwa Nabi Muhammad berpesan: "Shalat seorang laki-laki dengan berjama'ah dibanding shalatnya di rumah atau di pasar, lebih utama (dilipat gandakan) pahalanya dengan dua puluh lima kali lipat.
Yang demikian itu karena bila dia berwudlu dengan menyempurnakan wudlunya lalu keluar dari rumahnya menuju masjid, dia tidak keluar kecuali untuk melaksanakan shalat berjama'ah, maka tidak ada satu langkahpun dari langkahnya kecuali akan ditinggikan satu derajat, dan akan dihapuskan satu kesalahannya. Bila dia melaksanakan shalat, maka malaikat akan turun untuk mendo'akannya selama dia masih berada di tempat shalatnya, 'Ya Allah ampunilah dia. Ya Allah rahmatilah dia'. Dan seseorang dari kalian senantiasa dihitung dalam keadaan shalat selama dia menanti palaksanaan shalat."
Dalam pesan selanjutnya Ustadz Yusuf Mansur menekankan pentingnya sekeluarga membiasakan shaat berjamaah di masjid. ‘’Keluarga adalah unit terkecil negara. Rusak keluarga, rusak pula negara,’’ tandas Ustadz. Karenanya, penting untuk memperbaiki negara dari keluarga.
Melalui shalat yang benar, insya Allah keluarga-keluarga Indonesia akan terjaga dari perbuatan yang merupakan penyakit masyarakat.
Sebagaimana disitir dalam firman-Nya: ‘’Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain)†(QS. Al-Ankabuut [29] : 45).
Tarmizi mengungkapkan, ‘’Indonesia Berjamaah’’ ini merupakan pagelaran yang kedua kalinya. Sebelumnya, hajatan serupa diselenggarakan oleh Rumah Tahfidz ‘’Deres Qur’an’’ Jogjakarta di Kampus UGM, 25 Mei 2011.
(aaisy/bowo)
