‘’Tapi, segala daya upaya dalam menghafal dan memahami Al Qur’an itu harus diawali dengan pembiasaan diri. Sebagus apapun metodenya, kalau tidak dimulai dengan pembiasaan, maka akan kurang optimal hasilnya,’’ tutur Ustadz Farid Wajdi, Pimpinan Majelis Hufadz Daarul Qur’an (MHDQ), saat menjadi pembicara Training ‘’One Day One Ayat’’ di Malang, Ahad (19/06).
Training tersebut diikuti ratusan guru dari berbagai sekolah di Malang. Juga masyarakat umum yang antusias menyimak materi demi materi yang dipaparkan pembicara. Dalam sambutannya saat membuka training, Sekretaris Daerah Kota Malang DR Sofwan MM menyuntikkan motivasi kepada para peserta. “Guru maupun orangtua dan masyarakat, memiliki peran sangat penting dalam mencetak generasi yang cinta Qur’an, berakhlaq baik, dan jujur,†katanya.
Sementara itu Hendra Irawan, Manager Area PPPA Daqu Malang, menyatakan, kegiatan ini merupakan bagian dari sosialisasi program ‘’Ayo Belajar dan Menghafal Al Qur’an’’. Melalui program ini masyarakat muslim disadarkan bahwa menghafal Al Qur’an bukan perkara susah. Sehingga, Al Qur’an bukan lagi cuma di lisan, melainkan fii dimagh (dalam memori) dan fiishudur (dalam dada) setiap muslim.
Hendra menerangkan, Metode ‘’One Day One Ayat’’ yang digagas Ustadz Yusuf Mansur merupakan penyederhanaan dari semua metode menghafal Qur’an yang sudah ada sejak zaman para Sahabat Nabi.
Al Hafidz Ustadz Farid menjelaskan, pembiasaan diri sebagai starting point dalam menghafal Qur’an meliputi kebiasaan dekat dengan Al Qur’an, sering memdarasnya, mentadabburi, disertai amalan yang diajarkan Qur’an seperti berbuat ihsan, berbakti kepada orangtua, bersedekah, dan lain-lain.
Dan yang tak boleh ketinggalan, “Bertaqwalah kepada Allah, niscaya Dia akan mengajarimu,†tandas Penulis buku ‘’Quantum Tahfidz’’ ini. Di akhir acara PPPA Daqu mengajak semua peserta untuk mendoa agar beroleh keberkahan dari setiap huruf Qur’an yang dibaca dan dihafalkan.
Insya Allah keberkahan juga melimpahi para donatur PPPA yang setia mendukung program pemuliaan Al Qur’an. (kaf)
Â